This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 14 November 2019

Diare

Hasil gambar untuk Diare


Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data informasi profil kesehatan Indonesia tahun 2017 dari Kemenkes RI, jumlah kasus diare seluruh Indonesia adalah sekitar 7 juta, dan paling banyak terjadi di provinsi Jawa Barat dengan 1,2 juta kasus.

Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari (akut), namun pada sebagian kasus dapat memanjang hingga berminggu-minggu (kronis). Pada umumnya, diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika disertai dehidrasi, penyakit ini bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu segera mendapat pertolongan medis.

Gejala dan Penyebab Diare

Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain:
  • Perut terasa mulas.
  • Tinja encer atau bahkan berdarah.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Pusing, lemas, dan kulit kering.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.

Pengobatan dan Pencegahan Diare

Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan, seperti:
  • Obat antibiotik
  • Obat pereda nyeri
  • Obat yang dapat memperlambat gerakan usus.
Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak hingga matang.

Rabu, 13 November 2019

Insomnia

Hasil gambar untuk insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup tidur, meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi kualitas hidup, serta kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan gangguan fisik dan mental. Pada umumnya, butuh 8 jam tidur dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah insomnia yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker, atau refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan atau alkohol.

Gejala Insomnia

Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Akibatnya, penderita insomnia dapat mudah marah dan depresi. Gejala itu dapat memicu gejala lain, seperti:
  • Mengantuk pada siang hari.
  • Mudah lelah saat beraktivitas.
  • Sulit fokus dalam beraktivitas.
Sulit tidur dapat membuat penderita insomnia kurang konsentrasi, sehingga berisiko mengalami kecelakaan. Insomnia juga dapat menurunkan daya ingat dan gairah seks, serta menimbulkan gangguan fisik dan mental.

Penyebab dan Faktor Risiko Insomnia

Insomnia dapat dialami oleh siapa saja, tetapi insomnia lebih berisiko terjadi pada orang lanjut usia, dan seseorang yang memiliki gangguan kesehatan. Pada umumnya, insomnia disebabkan oleh beberapa hal seperti:
  • Stres
  • Depresi
  • Gaya hidup tidak sehat
  • Pengaruh obat-obatan tertentu.

Pengobatan Insomnia

Insomnia bisa diatasi dengan beberapa cara, misalnya penggunaan obat-obatan, terapi perilaku kognitif, atau kombinasi keduanya. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi tiap pasien. Jika diperlukan, dokter akan memberi pasien obat tidur untuk beberapa minggu.
Insomnia bisa dicegah dengan cara:
  • Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.
  • Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.

Selasa, 12 November 2019

ISPA



Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.

Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
Walaupun demikian, seseorang perlu waspada dan mengetahui kapan saatnya perlu berkonsultasi dengan dokter, serta cara mencegah penyakit ini.

Penyebab ISPA

Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali menular. Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat tangan dengan penderita.
Walaupun penyebarannya mudah, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ISPA, yaitu:

1. Anak-anak dan lansia

Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus atau bakteri ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan anak-anak yang lain.

2. Orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah

Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka risiko terinfeksi akan semakin meningkat. Salah satunya adalah penderita AIDS atau kanker.

3. Penderita gangguan jantung dan paru-paru

ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung atau gangguan pada paru-paru sebelumnya.

4. Perokok aktif

Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran pernapasan, sehingga rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit untuk pulih.

Gejala ISPA

Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2 minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
ISPA, terutama karena virus, akan membaik dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Rasa tidak nyaman dan demam dapat diredakan dengan kompres pada daerah dahi, ketiak, dan selangkangan, serta konsumsi obat paracetamol yang dijual bebas. Selain mengatasi demam, paracetamol juga dapat mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman yang menyertai ISPA.

Jika keluhan dirasakan semakin memburuk, demam tidak mau turun walaupun diberikan obat penurun panas, atau muncul gejala yang lebih serius, seperti menggigil, sesak napas, batuk darah, atau penurunan kesadaran, segeralah pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat.
Pada anak-anak, selain keluhan di atas, segeralah bawa anak ke dokter bila ISPA disertai dengan gejala sebagai berikut:
  • Sulit bernapas, bisa terlihat dari tulang iga yang nampak jelas saat bernapas (retraksi).
  • Muntah-muntah.
  • Menjadi malas bermain.
  • Menjadi lebih diam dibandingkan
  • Muncul suara bengek saat menghembuskan napas.

Diagnosis ISPA

Ketika pasien mengalami gangguan pernapasan, maka dokter akan memeriksa gejala dan penyakit lain yang pernah dialami. Selanjutnya, dokter akan memeriksa hidung, telinga, dan tenggorokan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi. Dokter juga akan memeriksa suara napas dengan stetoskop untuk memantau apakah ada penumpukan cairan atau peradangan pada paru-paru.
Jika pasien mengalami sesak napas, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar (saturasi) oksigen di dalam tubuh dengan alat pulse oxymetry.

Bila ISPA disebabkan oleh virus, dokter tidak akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, karena dapat sembuh sendiri setelah beberapa minggu. Meski begitu, perbaikan maupun perburukan gejala perlu tetap dipantau.

Bila dicurigai terdapat kuman khusus yang menyebabkan ISPA, dokter akan melakukan pengambilan sampel dahak atau usap tenggorokan untuk diperiksa di laboratorium. Dan bila infeksi menyerang paru-paru, dokter akan melakukan pemeriksaan foto Rontgen dada atau CT scan, untuk memeriksa kondisi paru-paru.

Pengobatan ISPA

Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
  • Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
  • Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
  • Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
  • Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
  • Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan.
Jika gejala yang dialami tidak membaik, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, antara lain:


Senin, 11 November 2019

Dehidrasi

 Hasil gambar untuk dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara normal.

Kandungan air di dalam tubuh manusia yang sehat adalah lebih dari 60% total berat badan. Kandungan air yang ideal di dalam tubuh berfungsi untuk membantu kerja sistem pencernaan, mengeluarkan kotoran dan racun dari dalam tubuh, sebagai pelumas dan bantalan untuk persendian, melembapkan jaringan-jaringan pada telinga, tenggorokan, dan juga hidung, serta sebagai media transportasi nutrisi untuk sel-sel tubuh dan menjaga kulit tetap sehat.

Dehidrasi terkadang dianggap sebagai permasalahan kondisi tubuh yang tidak perlu ditangani secara serius, dan kebanyakan anak-anak dan remaja menganggapnya sebagai haus biasa. Namun, jika gejala awal dehidrasi tidak ditangani dengan baik, dapat mengganggu fungsi tubuh. Beberapa tanda-tanda awal dari gejala dehidrasi adalah:
  • Merasa haus dan pusing.
  • Mulut dan kulit kering.
  • Kelelahan.
  • Jarang buang air kecil.
  • Urine berwarna lebih gelap, serta berbau lebih kuat.
Jika dehidrasi terjadi pada bayi, gejala awal yang bisa diperhatikan adalah ubun-ubun bayi akan cekung, tidak mengeluarkan air mata ketika menangis, popok tetap kering setelah beberapa jam, kurang aktif, rewel, dan mudah mengantuk.

Salah satu kondisi yang berisiko menimbulkan dehidrasi adalah diare, terutama bila ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Dehidrasi juga bisa dikaitkan dengan cuaca, aktivitas fisik atau olahraga, dan pola makan. Selain diare, dehidrasi juga berisiko muncul pada kondisi muntah-muntah, serta berkeringat berlebihan, misalnya pada saat demam atau berolahraga saat cuaca panas.

Jika merasa mengalami dehidrasi, minumlah banyak cairan. Anda bisa minum air putih atau jus buah yang diencerkan. Tetapi jika mengalami dehidrasi karena diare, jus buah dan susu sebaiknya dihindari. Usahakan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein dan minuman bersoda. Jika tidak tertangani, dehidrasi bisa menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Minggu, 10 November 2019

Manfaat kumis Kucing Bagi Pengobatan

10 Manfaat Kumis Kucing dan Cara Pengolahannya/Foto: iStock

Kumis kucing yang memiliki nama latin (Orthosiphon Aristatus) termasuk tanaman dari famili Lamiaceae. Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai obat alami dan memiliki segudang manfaat untuk kesehatan sampai kecantikan.

Kandungan kumis kucing antara lain mengandung tinggi kalium, glikosida, orthosiponon yang bagus untuk menurunkan kadar asam urat, fosfat, dan oksalat dalam tubuh.
Cara pengolahan kumis kucing ada dua cara. Pertama bisa merebus 4-5 lembar dengan segelas air dan dimasak hingga mendidih. Air rebusan daun kumis kucing bisa diminum 3 kali sehari.
1. Menyembuhkan Infeksi Saluran Kemih

Kumis kucing bermanfaat untuk membersihkan traktat. Sehingga manfaat kumis kucing sangat efektif dalam melawan infeksi. Seseorang yang terkena penyakit ISK atau Infeksi Saluran Kemih biasanya disarankan untuk mengonsumsi air rebusan daun kumis kucing.

2. Mengobati Gangguan Ginjal

Kumis kucing juga populer disebut sebagai tanaman ginjal. Di Pulau Jawa, manfaat kumis kucing telah dikenal luas, salah satunya adalah mengobati gangguan ginjal. Kabarnya kumis kucing dapat menghilangkan batu ginjal hingga berukuran 5 cm.

3. Atasi Rematik

Rematik merupakan penyakit yang menimbulkan rasa sakit ketika otot atau persendian mengalami peradangan atau pembengkakan. Cara mengolah daun kumis kucing sebagai obat cukup mudah.

Langkah pertama, siapkan daun kumis kucing sebanyak 5 lembar dan rebus dengan 3 gelas air. Setelah itu, tuggu sampai dingin dan siap untuk diminum.

Dosis yang dianjurkan adalah minum 3 kali sehari sebanyak setengah gelas setiap minum.

4. Meredakan Batuk

Ternyata khasiat kumis kucing sangat banyak, salah satunya adalah dapat meredakan batuk. Cara mengolah daun kumis kucing untuk meredakan batuknya adalah dengan menyiapkan 15-20 gram ditambah dengan 1 gelas air. Rebus dan airnya diminum 3 kali sehari, dosisnya adalah satu gelas.

5. Mengobati Gusi Bengkak

Ketika seseorang menderita penyakit gusi berdarah, maka dapat diatas dengan berkumur. Sehingga kalau ingin redakan gusi bengkak bisa lebih memudahkan atasi gusi bengkak.



6. Mengontrol Kadar Gula Darah

Seseorang dengan diabetes bisa mendapatkan khasiat kumis kucing. Kandungan kumis kucing bisa bermanfaat dan terbukti dapat mengontrol gula darah di dalam tubuh.

7. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Kandungan dalam kumis kucing dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi. Kabarnya, antioksidan yang ada dan zat anti peradangan dalam kumis kucing sangat baik untuk penderita darah tinggi. Zat kimia yang disebut methylripariochromene dapat mengurangi tekanan darah sistolik pada tikus, hal ini kemungkinan besar akan berpengaruh juga terhadap tekanan darah manusia.

8. Mengurangi Gatal Karena Alergi

Ketika tubuh gatal-gatal karena alergi, salah satu cara mengatasinya adalah dengan konsumsi kumis kucing. Cara mengolah kumis kucing bisa dengan cara merebus setengah genggam kumis kucing bersama dengan meniran dan sambiloto. Ditambah dengan 4 gelas air dan 2 jari temulawak lalu rebus sampai mendidih.

Saring ampasnya dan jamu herbal ini bisa diminum sehari dua kali untuk mengurangi gatal akibat alergi.

9. Membantu Proses Detoksifikasi

Manfaat kumis kucing selanjutnya adalah membantu proses detoksifikasi tubuh. Kumis kucing dapat membantu membersihkan racun dari dalam tubuh. Minuman herbal ini juga dapat dipadu dengan bahan rempah lain seperti jahe.

10. Anti Jamur

Kandungan kumis kucing tidak hanya antioksidan, melainkan zat anti jamur yang dapat mencegah parasit dan zat asin lainnya di dalam tubuh. Manfaat kumis kucing ini juga bisa didapat oleh penderita infeksi jamur yang sudah mengalami peradangan.

Meskipun manfaat kumis kucing untuk kesehatan sangat banyak. Akan tetapi jangan mengonsumsinya dalam jangka waktu panjang. Mengonsumsi kumis kucing dalam jangka waktu panjang dapat mengurangi kadar natrium dalam tubuh. Wanita hamil sebaiknya hindari mengonsumsi ramuan kumis kucing.



Cara pengolahan kumis kucing yang kedua adalah menghaluskan 50 gram kumis kucing dengan 150 ml air dan menyaring airnya. Tuang di gelas dan minumlah bersama dengan campuran madu.

Kedua cara ini dapat dilakukan untuk mengobati asam urat dengan kumis kucing.

Tak hanya asam urat, berikut beberapa manfaat kumis kucing untuk kesehatan sampai kecantikan yang dirangkum dari beberapa sumber:

Sabtu, 09 November 2019

Epilesi

Epilepsi-alodokter

Penyakit epilepsi atau ayan adalah gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal. Hal itu menimbulkan keluhan kejang, sensasi dan perilaku yang tidak biasa, hingga hilang kesadaran.

Gangguan pada pola aktivitas listrik otak saraf dapat terjadi karena beberapa hal. Baik karena kelainan pada jaringan otak, ketidakseimbangan zat kimia di dalam otak, ataupun kombinasi dari beberapa faktor penyebab tersebut.

Gejala Epilepsi

Kejang merupakan gejala utama penyakit epilepsi yang terjadi saat timbul impuls listrik pada otak melebihi batas normal. Kondisi tersebut menyebar ke area sekelilingnya, dan menimbulkan sinyal listrik yang tidak terkendali. Sinyal tersebut terkirim juga pada otot, sehingga menimbulkan kedutan hingga kejang.
Tingkat keparahan kejang pada tiap penderita epilepsi berbeda-beda. Ada yang hanya berlangsung beberapa detik dan hanya seperti memandang dengan tatapan kosong, atau terjadi gerakan lengan dan tungkai berulang kali.

Penyebab Epilepsi

Kejang pada penderita epilepsi dapat dipicu karena beberapa kondisi, contohnya stres, kelelahan, atau konsumsi obat. Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dapat digolongkan menjadi:
  • Epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui.
  • Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang terjadi akibat suatu penyakit yang menyebabkan kerusakan pada otak.
Epilepsi bisa terjadi pada semua usia, baik wanita atau pria. Namun, umumnya epilepsi bermula pada usia anak-anak, atau malah mulai pada saat usia lebih dari 60 tahun. Epilepsi merupakan penyakit saraf yang paling banyak terjadi. Berdasarkan data WHO tahun 2018, sekitar 50 juta penduduk di dunia mengalami gangguan ini.

Diagnosis Epilepsi

Diagnosis epilepsi dapat ditetapkan setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik, terutama kondisi saraf pasien, serta serangkaian tes untuk memastikan kondisi yang abnormal pada otak. Setelah epilepsi terdiagnosis, penting untuk memulai pengobatan secepatnya, dengan pengaturan pola makan dan pemberian obat.

Pengobatan Epilepsi

Pemberian obat secara tepat dapat menstabilkan aktivitas listrik dalam otak, serta dapat mengendalikan kejang pada penderita epilepsi. Obat untuk menangani epilepsi adalah obat jenis antiepilepsi.

Jumat, 08 November 2019

Impianku


Karna menjadi seorang perawat💊💉Bukan Hanya sekedar Tugas tapi menjadi seorang perawat ialah panggilan Untuk Melayani🙏😊

#FukusMasaDepan💪🎓💊💉
#Sahabat