Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di
saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai
dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa
saja, terutama anak-anak dan lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran
pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA
disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan khusus dan antibiotik.
Walaupun demikian, seseorang perlu waspada dan mengetahui kapan
saatnya perlu berkonsultasi dengan dokter, serta cara mencegah penyakit
ini.
Penyebab ISPA
Penyebab ISPA adalah virus atau bakteri, yang mudah sekali menular.
Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak
dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam
percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut
orang lain.
Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga
dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau
berjabat tangan dengan penderita.
Walaupun penyebarannya mudah, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ISPA, yaitu:
1. Anak-anak dan lansia
Anak-anak dan lansia memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah,
sehingga rentan terhadap berbagai infeksi. Selain itu, penyebaran virus
atau bakteri
ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan anak-anak yang lain.
2. Orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh lemah
Sistem kekebalan tubuh sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus
maupun bakteri. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka risiko terinfeksi
akan semakin meningkat. Salah satunya adalah penderita
AIDS atau kanker.
3. Penderita gangguan jantung dan paru-paru
ISPA lebih sering terjadi pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung atau gangguan pada paru-paru sebelumnya.
4. Perokok aktif
Perokok lebih berisiko mengalami gangguan fungsi paru dan saluran
pernapasan, sehingga rentan mengalami ISPA dan cenderung lebih sulit
untuk pulih.
Gejala ISPA
Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2
minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah
minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
ISPA, terutama karena virus, akan membaik dengan sendirinya tanpa
perlu pengobatan khusus. Rasa tidak nyaman dan demam dapat diredakan
dengan kompres pada daerah dahi, ketiak, dan selangkangan, serta
konsumsi obat
paracetamol yang dijual bebas. Selain mengatasi demam,
paracetamol juga dapat mengurangi nyeri dan rasa tidak nyaman yang menyertai ISPA.
Jika keluhan dirasakan semakin memburuk, demam tidak mau turun
walaupun diberikan obat penurun panas, atau muncul gejala yang lebih
serius, seperti menggigil, sesak napas, batuk darah, atau
penurunan kesadaran, segeralah pergi ke instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit terdekat.
Pada anak-anak, selain keluhan di atas, segeralah
bawa anak ke dokter bila ISPA disertai dengan gejala sebagai berikut:
- Sulit bernapas, bisa terlihat dari tulang iga yang nampak jelas saat bernapas (retraksi).
- Muntah-muntah.
- Menjadi malas bermain.
- Menjadi lebih diam dibandingkan
- Muncul suara bengek saat menghembuskan napas.
Diagnosis ISPA
Ketika pasien mengalami gangguan pernapasan, maka dokter akan
memeriksa gejala dan penyakit lain yang pernah dialami. Selanjutnya,
dokter akan memeriksa hidung, telinga, dan tenggorokan untuk mendeteksi
kemungkinan infeksi. Dokter juga akan memeriksa suara napas dengan
stetoskop untuk memantau apakah ada penumpukan cairan atau peradangan
pada paru-paru.
Jika pasien mengalami sesak napas, dokter akan melakukan pemeriksaan kadar (saturasi) oksigen di dalam tubuh dengan alat
pulse oxymetry.
Bila ISPA disebabkan oleh virus, dokter tidak akan melakukan
pemeriksaan lebih lanjut, karena dapat sembuh sendiri setelah beberapa
minggu. Meski begitu, perbaikan maupun perburukan gejala perlu tetap
dipantau.
Bila dicurigai terdapat kuman khusus yang menyebabkan ISPA, dokter
akan melakukan pengambilan sampel dahak atau usap tenggorokan untuk
diperiksa di laboratorium. Dan bila infeksi menyerang paru-paru, dokter
akan melakukan pemeriksaan
foto Rontgen dada atau CT scan, untuk memeriksa kondisi paru-paru.
Pengobatan ISPA
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan
oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus.
Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri
di rumah, yaitu dengan:
- Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
- Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
- Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
- Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan
minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
- Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan.
Jika gejala yang dialami tidak membaik, Anda perlu berkonsultasi
dengan dokter. Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan
gejala, antara lain: